Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 29 Januari 2014

Pengertian Dan Bahan Baku Pembuatan Pulp

Pengertian Pulp          Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembua...
Materi - Hallo sahabat indonesia teknologi, Artikel yang anda baca saat ini dengan judul Materi, Artikel ini telah dipersiapkan dengan baik untuk anda baca dan ketahui informasinya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Chemical, Artikel Materi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Selamat membaca.

Judul : Pengertian Dan Bahan Baku Pembuatan Pulp
link : Pengertian Dan Bahan Baku Pembuatan Pulp

Silahkan Baca


Materi

Pengertian Pulp        
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).

http://kimiatip.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-bahan-baku-pembuatan-pulp.html

Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa ( delignifikasi). Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi menjadi senyawa turunan selulosa termasuk selulosa asetat. Penyisihan lignin dari biomassa dapat dilakukan dengan berbagai proses yaitu mekani, semikimia dan kimia.

1.   Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan pulp ada dua jenis :
  • Bahan Baku Primer
Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis kayu (wood) dan bukan kayu (non wood).

       Kayu (Wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu berdaun lebar dan kayu berdaun jarum. Kayu berdaun lebar umumnya menggugurkan daunnya pada musim kemarau seperti, Albazia Falcatera, Eucalyptus sp dan Antochehalus caladabin. Sedangkan daun berjarum selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada musim kemarau seperti tusam.

Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu yang cocok sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp, konsumsi bilangan permangate, panjang putus dan faktor retak.
     Bukan Kayu (Non Wood)
Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
·         Serat kulit batang  : fax, jule, rami kenaf, haramay
·         Serat daun             : manila, abaca, sisal, palm, nenas
·         Serat bulu biji        : kapas, kapuk
·         Serat rerumputan   : merang, jerami, baggase, bambu, gelaga

  • Bahan baku sekunder
Guna penghematan atau efisiensi serat dari bahan baku primer, maka dewasa ini telah diusahakan pemanfaatan kertas bekas dari berbagai jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. Serat yang dihasilkan dari kertas, karton bahkan dari baju bekas yang dikenal dengan serat primer.

2.  Komposisi Kimia Kayu
Komposisi kimia kayu terdiri dari : 
  •  Selulosa
Bagian utama dinding sel kayu yang berupa polimer karbohidrat glukosa dan memiliki komposisi yang sama dengan pati. Beberapa molekul glukosa membentuk suatu rantai selulosa. Selulosa juga termasuk polisakarida yang mengidentifikasi bahwa didalamnya terdapat berbagai senyawa gula.

Selulosa berantai panjang dan tidak bercabang. Selama pembuatan pulp dalam digester, derajat polimerisasi akan turun pada suatu derajat tertentu. Penurunan derajat polimerisasi tidak boleh terlalu banyak, sebab akan memendekkan rantai selulosa dan membuat pulp tidak kuat. Selulosa dalam kayu memiliki derajat polimersasi sekitar 600 – 1500. Rantai selulosa yang lebih pendek akan menghasilkan pulp yang encer.   
  • Hemiselulosa
Hemiselulosa adalah polimer yang dibentuk dari gula sebagai komponen utamanya. Hemiselulosa adalah polimer dari senyawa gula yang berbeda seperti :
·       Hexoses   : glukosa, manosa dan galaktosa
·       Pentxoses : xylose dan arabinase

Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi lebih kecil dari 300. Hemiselulosa adalah polimer bercabang atau tidak linear. Selama pembuatan pulp hemiselulosa lebih cepat dibandingkan dengan selulosa. Rantai hemiselulosa lebih pendek dari rantai selulosa.

Hemiselulosa bersifat hidrofilik (mudah menyerap air) yang menyebabkan struktur selulosa menjadi kurang teratur sehingga air bisa masuk kejaringan selulosa. Hemiselulosa akan memberikan fibrilasi yang lebih baik dari pada selulosa dan meningkatkan kualitas kertas.
  • Lignin 
Merupakan jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selulosa secara signifikan. Lignin berfungsi sebagai penyusun sel kayu. 
  • Ekstraktif
Ekstraktif dapat dikatakan sebagai substansi kecil yang terdapat pada kayu. Ekstraktif meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangan beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam efiven industri kertas dalam pembuatan pulp pada prinsipnya adalah mengambil sebanyak-banyaknya serat selulosa.

Biomassa atau limbah lignoselulosa tersusun atas komponen-komponen utama. Seperti yang telah dijelaskan diatas. Pemanfaatan biomassa dalam industri pulp dan kertas sebagai bahan baku telah digunakan secara luas, karena dapat memberikan keuntungan misalnya mengurangi ketergantungan industri pulp terhadap kayu hutan, menambah nilai ekonomi karena memanfaatkan limbah serta dapat menurunkan ongkos produksi.

Prinsip pembuatan pulp kimia adalah kualitas dan perolehan pulp terhadap selulosa dan hemiselulosa. Yang termasuk kepada proses pulp kimia adalah proses kraft dan sulfit. Proses kraft melibatkan pemasakan dengan larutan sodium hidroksida dan sodium sulfida dengan konsentrasi 25 – 35 % pada temperatur 160 – 180 0C. Pada proses kraft ini ditambahkan Na2S untu komponen aktif tumbuhan.

3.   Keuntungan Utama Proses Sulfat :
  • Sifat kekuatan pulp sangat baik 
  •  Waktu pemasakan pendek
  • Bisa untuk semua kayu
  • Pengolahan limbah cair pemasak lebih baik
  • Rendemen sulfat lebih tinggi dibandingkan soda

Sabtu, 30 November 2013

Apa Yang Dimaksud Dengan Flametrometri ?

FLAMETROMETRI Adalah suatu metoda analisa yang didasrkan atas pengukuran emisi sinar monokromatis dengan panjang gelombang tertentu oleh su...
Materi - Hallo sahabat indonesia teknologi, Artikel yang anda baca saat ini dengan judul Materi, Artikel ini telah dipersiapkan dengan baik untuk anda baca dan ketahui informasinya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Chemical, Artikel Kimia Analitik, Artikel Materi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Selamat membaca.

Judul : Apa Yang Dimaksud Dengan Flametrometri ?
link : Apa Yang Dimaksud Dengan Flametrometri ?

Silahkan Baca


Materi



FLAMETROMETRI
Adalah suatu metoda analisa yang didasrkan atas pengukuran emisi sinar monokromatis dengan panjang gelombang tertentu oleh suatu unsur logam alkali dalam keadaan berpijar atau bernyala.
http://kimiatip.blogspot.com/2013/12/apa-yang-dimaksud-dengan-flametrometri.html

Dasar flametrometri
kemampuan suatu garam atau unsur – unsur untuk menghasilkan suatu warna nyala yang khas jika diletakkan di atas nyala dan intensitas warnanya dapat berubah – ubah sesuai dengan jumlah yang ada.

Flametrometer
Alat yang digunakan untuk menentukan identifikasi unsur-unsur alkali

Skema Alat Flametrometer
http://kimiatip.blogspot.com/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

  Pembagian Flametometer
 a.       Filter flame fotometer.
      Hanya terbatas untuk analisa unsur Na, K, dan Li. Menggunakan filter sebagai monokromator
b.      Spektro flame fotometer.
Digunakan untuk analisa unsur K, Ca, Mg, Sr, Ba, dll. Yang berfungsi sebagai monokromatornya adalah pengatur panjang gelombang.

Gangguan dalam Flametometer
  1. Gangguan spektral
     Disebabkan oleh unsur-unsur lain yang terdapat bersama dengan unsur yang kita analisa.
  1. Gangguan dari variasi sifat fisik dari larutan yang kita analisa.
    Variasi sifat fisik dari larutan dapat memperkecil atau memperbesar     intensitas unsur yang dianalisa,sehingga intensitas yang kita baca tidak sesuai lagi dengan konsentrasi unsur yang kita analisa.
3. Gangguan ionisasi.
    Disebabkan karena menggunakan suhu nyala yang lebih tinggi.
4. Gangguan yang disebabkan oleh penyerapan sendiri.
5. Gangguan anion-anion yang ada dalan larutan unsur  logam tersebut.

Aplikasi
Kegunaan Fotometer Nyala dalam industri kimia, Fotometer Nyala terutama digunakan untuk :
a. Menentukan kadar kalium dalam pupuk,
b. Menentukan kadar kalium dan Na dalam air
c.
Menentukan kadar Na2O dan K2O dalam      semen.

Contoh aplikasi perhitungan dengan metoda flame fotometri

          Pengenceran larutan standar 1000 ppm menjadi 100 ppm
          V1 . M1         = V2 . M2
V1. 1000 ppm  = 100 ml . 100 ppm
                  V1          = 10 ml
Pengenceran bertingkat
100 ppm menjadi 80 ppm
          V1 . M1     =  V2. M2
V1. 100 ppm    = 100 ml . 80 ppm
V1  = 8 ml
80 ppm menjadi 60 ppm
          V1 . M1     = V2 . M2
V1. 80 ppm      = 8 ml . 60 ppm
V1  = 6 ml
60 ppm menjadi 40 ppm
         V1 . M1     = V2 . M2
V1. 60 ppm      = 6 ml . 40 ppm
V1  = 4 ml
40 ppm menjadi 20 ppm
         V1 . M1      = V2 . M2
V1. 40 ppm      = 4 ml . 20 ppm
V1  = 2 ml



Rabu, 27 November 2013

Apakah Yang Dimaksud Dengan Fluida

Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan distorsi (perubahan bentuk) secara permanent. Bila kita mencoba untuk merubah bentuk suatu masa ...
Materi - Hallo sahabat indonesia teknologi, Artikel yang anda baca saat ini dengan judul Materi, Artikel ini telah dipersiapkan dengan baik untuk anda baca dan ketahui informasinya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Chemical, Artikel Materi, Artikel Umum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Selamat membaca.

Judul : Apakah Yang Dimaksud Dengan Fluida
link : Apakah Yang Dimaksud Dengan Fluida

Silahkan Baca


Materi



http://kimiatip.blogspot.com/2013/11/apakah-yang-dimaksud-dengan-fluida.html

Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan distorsi (perubahan bentuk) secara permanent. Bila kita mencoba untuk merubah bentuk suatu masa fluida,  maka di dalam fluida itu akan terbentuk lapisan  dimana lapisan itu akan meluncur di atas yang lain, hingga mencapai suatu bentuk yang baru. Selama perubahan bentuk itu, terdapat tegangan geser, yang besarnya tergantung pada viskositas fluida dan laju luncur. Tetapi, bila fluida itu sudah mendapatkan bentuk akhirnya, semua tegangan geser itu akan hilang. Fluida yang dalam keseimbangan itu akan dari segala tegangan geser.

Sifat fisis dari fluida dapat didefenisikan berdasarkan pada tekanan, temperatur, rapat masa, viskositas.


Fenomena Aliran Fluida
Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak rotasional.

  • Fluida Ideal ( fluida Potensial )
Tidak dipengaruhi oleh faktor gesekan / factor kekerasan dinding pipa

  • Fluida Non Ideal ( Non Potensial )
Dipengaruhi:
ü  Faktor gesekan / kekerasan dinding pipa
Merupakan rasio antara tegangan geser pada dinding dengan hasil-hasil antara tinggi tekan, kecepatan dan densitas

ü  Medan tegangan geser
Bila fluida mengalir melalui dinding padat, fluida itu akan melekat pada benda padat itu. Pelekatan itu merupakan akibat dari adanya medan gaya pada batas itu. Yaitu medan gaya yang menyebabkan adanyategangan antar muka antara zat padat dengan fluida.